Could it be Love
Seperti sihir ,
tanpa bisa dikontrol mataku terus saja memandangi Banu. Lelaki yang bahkan baru kuketahui
namanya tak kurang dari 2 dua jam yang lalu. Saat ia bicara maka akan muncul
sepasang lesung pipit di pipinya. Sungguh mempesona.
“Din, aku boleh
minta tolong?” Banu tiba-tiba mengalihkan pembicaraan.
“Hah minta
tolong apa?” jawabku kaget.
“Bisa nggak
berhenti ngeliatin aku dengan tatapan gitu?”
Mati! Jadi Banu sadar sedari tadi
aku perhatikan.
“Bukan
gimana-gimana, takutnya ntar kamu diabetes, Din. Aku kan manis,” kata Banu lagi
kali ini dengan bonus tawa renyah yang membuatku salah tingkah.
Aku hanya
tersenyum. Tak bisa menemukan jawaban yang tepat untuk menanggapi perkataan
Banu. Karena aku sendiri belum tahu dengan apa yang sedang kurasakan ini.
Mungkinkah ini cinta??
Terinspirasi dari lagu Raisa - Could it be untuk tantangan menulis @KampusFiksi #FiksiLaguku 123 kata
0 komentar:
Posting Komentar