Kamu
duduk di sebelahku sambil menopang dagumu dengan sebelah tangan. Sementara
matamu masih saja menatap layar ponselmu. Kamu sepertinya sedang menunggu
seseorang menghubungimu.
Apa
kamu berharap Anton menelponmu? Apa yang kamu harapkan dari orang telah
meninggalkanmu itu? Sebuah pesan yang berisi permintaaan maaf dan permohonan
agar kamu kembali ke pelukannya? C’ mon
Shena, ini sudah genap seminggu kamu terus terusan melakukan hal yang sia – sia
itu.
“Biasanya
kalau jam segini Anton suka nelpon ngingetin aku makan. Tapi sekarang udah
enggak.” Katamu tiba- tiba.
Oh, jadi
kamu malas makan karena gak lagi ada yang ngingetin kamu makan.
“Kira-kira
Anton sudah makan belum ya? Kalau siang siang gini dia paling suka makan gado-gado.
Ya pasti dia lagi makan gado gado, terus minta ke penjualnya sambel kacangnya
dibanyakin deh. Hehe.” Kamu tersenyum- senyum sendiri.
Hah?
Kamu bahkan masih bisa tersenyum ketika membayangkan kebiasaan mantan pacarmu
itu.
Kamu
bangkit dan berjalan menuju ke meja belajarmu. Kamu ambil sebuah vas bunga yang
berisi banyak bunga mawar merah yang sebagian besar sudah layu dan bahkan
tinggal tangkainya saja. Kamu selalu menyimpan bunga yang dikirimkan Anton
setiap hari jadi kalian.
“Harusnya
besok aku dapet bunga yang ke 18. Tepat satu setengah tahun kami jadian. Tapi
sekarang kami malah udah putus. Aku gak akan dapat bunga lagi.”
Ah?
Kenapa Anton harus begitu romantis sehingga saat sudah putus begini malah jadi
membuatmu begitu sulit melupakannya.
Aku
diam saja. Hanya mulai gelisah sampai kapan kamu akan begini. Menangisi
kepergian Anton. Tersenyum sendiri saat mengingat semua tentang Anton. Tapi
kemudian termenung lama menyadari semuanya itu kini tinggal kenangan. Apa lagi
yang kau harapkan? Bukankah lebih baik menatap ke depan dan meneruskan hidup?
Kamu
menyalakan radio dan mulai terdengar sebuah lagu mengalun. Ah lagu galau lagi. Kamu pasti jadi sedih. Benar kan? Saat
menyanyikan dua lirik terakhirnya suaramu kian lirih dan berganti isakan-isakan
kecil. Aku terdiam. Membiarkanmu mendekatiku dan mulai menangis di pelukanku.
Kenapa
semua lagu tentang patah hati selalu bisa membuatmu kembali menangis? Secepat
itukah sebuah lagu mengubah suasana hatimu yang setengah jam lalu bahkan masih
tertawa saat membaca novel komedi yang dibelikan kakakmu? Aku jadi gelisah dan
mulai berpikir apakah putus cinta sesakit itu? Hingga butuh waktu lama untuk
bisa move on. Aku tak tahu dan tak
akan pernah tahu. Aku bahkan tak pernah merasakan jatuh cinta apalagi patah
hati. Karena aku hanyalah boneka beruang yang setia menunggu di kamarmu.
***
“Putus?
Patah hati? Emang bikin sedih ya, Sobat MagMa. Melupakan orang yang kita
sayang, orang yang pernah mengisi hari hari kita? Tapi sekaligus udah membuat
kita kecewa. Sakit sih, tapi kita emang ga bisa memaksakan sebuah hubungan yang
emang uda ga bikin bahagia. Yang bisa kita lakukan ya hanya mengikhlaskannya
dan belajar untuk berlapang dada. Wah cocok banget nih kalau Chelsea puterin
lagu dari Sheila On 7 – Lapang Dada.
Buat nemenin kamu yang lagi sedih, lagi kecewa, lagi galau. Semoga setelah ini
bisa lebih legowo ya. Hihi. So tetep stay
tune bareng Chelsea Fortunnisa di PlayliStory : Setiap Lagu Mempunyai
Kisahnya Sendiri hanya di 106,2 MagMa FM pastinya.”
0 komentar:
Posting Komentar