Selasa, 05 Oktober 2010

Belajar Menulis, Keberuntungan Agar Tetap Eksis

Diposting oleh diajengfortuna di 5.10.10
-->
Menulis. Sebuah kata yang sederhana. Kita semua pasti pernah menulis. Menulis apapun. Mulai dari hal kecil seperti menulis nama kita sendiri. Hal yang aneh bukan jika kita tidak bisa menulis nama kita sendiri. Dan bicara soal menulis, aku akan mulai menulis namaku sendiri di sini. Namaku Ajeng Dika Fortuningtyas. Nama yang bagus bukan?(hehe..sedikit narsis). Nama pemberian orangtuaku yang mengharapkan agar aku selalu beruntung(lihat nama belakangku fortune = keberuntungan). Walau pada kenyataannya Dewi Fortuna juga tak selalu berpihak padaku.Tapi aku tetap bersyukur, Tuhan tetap menganugrahkan satu keberuntungan yang mungkin menurut sebagian orang itu biasa tapi bagiku itu alasan yang membuatku terus termotivasi untuk maju dan menghasilkan sesuatu. Keberuntungan itu adalah aku punya minat yang besar terhadap dunia tulis-menulis. Kenapa aku menganggap itu sebagai sebuah keberuntungan? Yah, karena lewat menulis aku bisa mengungkapkan apapun yang kurasakan. Tanpa tedeng aling-aling. Tanpa perlu sungkan. Tanpa perlu apapun. Aku hanya perlu jujur dan mulai menulis dengan jujur. Aku sangat beruntung bukan?
Aku mulai suka menulis dari SMP. Saat masa puber itulah kuabadikan tiap detikku mengagumi seorang teman lewat diary kecilku. Ada perasaan lega saat aku bisa mengungkapkan perasaanku tanpa harus diketahui siapapun. Dan saat kelas 3SMP aku menulis cerpen pertamaku tentang alien yang tersesat di Bumi. Teman sebangkuku jadi pembaca pertama, dia bilang cerpenku bagus tapi teman lain bilang kurang bagus. Deg!! Ada perasaan kecewa saat cerpenku dibilang kurang bagus. Tapi kemudian aku sadar kalau temanku benar, aku harus banyak belajar lagi. Maka saat masuk SMA aku bergabung di majalah sekolah. Banyak ilmu yang kuperoleh di sana. Aku juga terus berlatih menulis sampai menghasilkan beberapa cerpen dan puisi. Teman-teman bilang puisiku bagus. Mereka juga bilang aku pandai merangkai kata-kata. Berkat omongan temanku itu aku jadi semakin yakin kalau bakat oh tidak aku lebih suka menyebutnya keberuntunganku adalah di dunia seni mengolah kata.
Keberuntungan itu nampaknya juga dilihat oleh guru Bahasa Indonesiaku, aku pernah didaulat mengikuti lomba menulis artikel tentang narkoba. Walau tidak menang tapi ini adalah awal yang baik untukku. Lalu saat sekolah mengadakan event tahunan Kartini’s Day, aku kembali didaulat oleh teman sekelas jadi wakil kelas dalam lomba menulis. And lucky me, dua kali berturut-turut aku selalu menang. Walau cuma juara 2 dan itu tingkat intern sekolah tapi sungguh suatu kebanggaan tersendiri saat namaku dipanggil sebagai juaranya. Mendapat hadiah dan ucapan selamat dari Kepala Sekolah di hadapan anak satu sekolah. Rasanya saat itu ingin berteriak ”Hey, Guys. Look at me!”. Suatu pembuktian eksistensi yang luar biasa bagiku yang masuk kategori anak ‘tidak populer’ di sekolah.
Maka sejak itu aku jadi semakin rajin menulis cerpen dan puisi. Tapi aku sadar sebagus apapun tulisanku bila tak ada yang membacanya akan percuma. Tidak akan ada yang menilai tulisanku, tidak akan ada yang mengenal aku, dan aku tetap saja golongan tidak populer yang tidak bisa menunjukkan kemampuanku. And, when there is a will there is a way. Tuhan mempertemukanku dengan sebuah majalah remaja khusus cerpen. GOD, ini dia yang kucari. Majalah yang memberikan angin segar bagi para penulis pemula sepertiku. Hmm..boleh sebut merek kan? Yap that was Story Teenlit Magazine di bawah asuhan Mbak Reni Erina. Dalam kolom editorialnya Mbak Erin selalu memberikan motivasi untuk terus berkarya. Aku akhirnya memberanikan diri mengirim beberapa cerpenku(walau belum dimuat..kapan Mbak Erin?^_^).
Setelah itu aku jadi makin jatuh cinta pada cerpen. Aku mulai mencari alamat majalah yang menerima kiriman cerpen. Dan suatu hari saat sedang browsing info-info tanpa sengaja aku menemukan situs Penulis Lepas.com yang dikelola Bang Jonru. Dari situ aku langsung tertarik dengan program beasiswa yang diadakan oleh Sekolah Menulis Online. Maka dengan perasaan yang menggebu-gebu aku klik http://sekolahmenulisonline.com. Dan setelah melihat-lihat, wow that’s great. Aku baru tahu ada sekolah semacam ini. Saat itu aku sadar Tuhan kembali memberikan aku keberuntungan dengan mempertemukan aku dengan Sekolah Menulis Online (SMO). Yah, aku tak boleh menyia-nyiakan kesempatan emas ini. Aku harus ikut lomba menulis yang diadakan SMO dan mendapatkan beasiswa itu. Semoga dengan beasiswa dari SMO itu aku bisa belajar lebih banyak lagi soal menulis. Dan suatu saat nanti bisa mewujudkan salah satu impian terbesarku yaitu menerbitkan sebuah novel yang kemudian diangkat ke layar lebar. Oh, can’t wait for it. Dan dengan satu lagi keberuntungan dari Tuhan aku yakin ini adalah jalan bagiku untuk menunjukkan pada dunia bahwa aku ADA dan memang ADA. Sekali lagi perkenalkan namaku Fortune and I am so fortune.
Tulisan ini diikutsertakan pada Program Beasiswa smo 2010.

0 komentar:

Posting Komentar

 

di sini ada fortune Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea