Sabtu, 30 Maret 2013

Untuk Siapa Waktumu ???

Diposting oleh diajengfortuna di 30.3.13

Aku baru saja keluar dari kamar saat kudengar suara ibu memanggil namaku dari arah dapur. Aku bukannya mendatangi beliau tapi malah langsung duduk di depan tv dan memainkan hpku.
            "Nduk, anterin ibu ke pasar yuk bentar. Itu stok dagangan uda pada habis. Takutnya ntar ada yang mau belanja tapi ga ada dagangan." Kata Ibu sambil menghampiriku.
            "Males ahhh." Jawabku sekenanya tanpa mengalihkan pandangan dari layar hp.
            "Ayolah ntar sekalian deh mau beli apa gitu, jajanan kesukaanmu."Ibu masih coba merayu.
            "Emang mau beli apaan aja sih?"
            "Ya banyak sih, ada minyak, mie instant, gula, teh, banyak deh. Ayo kamu ikut ntar mau nungguin motor aja ato ikut ke dalam juga boleh."
            "Yee, ngapain kalau ikut cuma nungguin motor."
            "Yaudah ikut ke dalam aja."
            "Males ah, udah Ibu bawa motor sendiri kan bisa. Parkir juga tinggal bayar seribu kan."
           Tiba-tiba hapeku berdering. Ah ada telepon dari Donny. Langsung saja aku pencet tombol hijau untuk mengangkatnya. "Halo, Don..?". Aku bangkit dari kursi dan ngeloyor ke kamar tanpa memperdulikan ibu yang masih berdiri di sampingku. 
            Ah rupanya Donny ngajakin ketemuan. Dia bilang dia udah ada di Cafe Biru. Buru – buru aku ganti baju dan meluncur  kesana. Donny itu teman satu sekolah yang sudah kutaksir sejak kelas satu dulu. Dan akhir – akhir ini kami sudah semakin dekat dan akrab. Aku merasa Donny juga memiliki perasaan yang sama padaku. Dan ini sudah kesekian kalinya Donny mengajak aku pergi. Apa mungkin dia akan mengungkapkan perasaannya padaku hari ini?
            Akhirnya aku sampai juga di Cafe Biru. Aku celingukan mencari dimana Donny sampai kulihat seseorang melambaikan tangan padaku di pojokan. Ah itu dia Donny. Aku bergegas menuju ke arahnya. Tapi tunggu dulu kenapa ramai begitu? Donny memang tidak bilang kalau dia sendirian, tapi aku gak menyangka akan ada orang sebanyak itu di meja Donny.
            “Hai, Tyas, akhirnya datang juga sini duduk.” Sambut Donny sambil menarik bangku untukku.
            Aku duduk sambil memperhatikan orang- orang di sekitar. Ada sekitar 10 orang disana selain aku. Beberapa kukenali sebagai Arkha dan Vico -  teman sekelas Donny- selain itu aku tidak kenal.
            “Hey, guys yang ini namanya Tyas. Anak sekolahku juga tapi beda kelas. Dia nih yang suka ngajarin aku bikin PR.” Kata  Donny sambil menepuk – nepuk bahuku.
            “Ohh, hai Tyas.” Sambut beberapa cowok sambil cengengesan.
            Aku tersenyum. “Hai juga, kenalin aku Tyas.”
            “Hey, kalo aku Jenny.” Sambung seorang cewek di samping Donny.
            “Hey salam kenal, Jenny.”
“Nah si Jenny ini yang punya hajat, Yas.” Kata Arkha yang memang sudah kenal denganku. “Doi ini mo ngerayain ultahnya sambil sekalian pajak jadian karena sejak kemarin dia sudah resmi jadi pacar Donny. Ciee...Selamat!”

Semua sontak bertepuk tangan dengan meriah. Ya mereka bergembira tentu saja, tapi tidak denganku. Kata- kata terakhir Arkha tadi berhasil membuatku hampir gak bisa bernafas. Apa ? Jadi Donny baru aja jadian ama Jenny dan dia ngundang aku ke sini buat ngerayain hari jadi mereka. Kalau tahu bakal begini mana mungkin aku mau datang??
Untuk beberapa lama aku hanya diam dan mencoba berlapang dada melihat kemesraan Donny dan Jenny. Tapi akhirnya kuputuskan untuk pamit pulang dengan alasan ada urusan mendadak. Aku segera naik angkot untuk pulang.
 Selama perjalanan pikiranku sudah tak karuan. Tidak menyangka dengan hal yang barusan kualami. Mengapa aku begitu bodoh mengharapkan Donny yang ternyata sudah punya pacar. Jadi apa maksud dari perhatian dan kedekatan kami selama ini. Ah dasar PHP.
            Pikiranku masih berkecamuk sampai kemudian aku tersadar saat tiba- tiba angkot yang kutumpangi berhenti mendadak.
            “Haduh, kenapa sih ni Bang, koq berhenti mendadak?” Rutukku sambi mengelus –elus kepalaku yang kepentok penumpang lain.
            “Itu ada yang jatuh, Mbak.” Kata si sopir sambil menunjuk ke depan.
            Semua mata serentak mengikuti telunjuk si sopir. Terlihat pemandangan seorang ibu yang tengah sibuk memunguti belanjaannya yang berserakan di jalan. Seorang bapak membantu membangunkan motornya yang jatuh. Tampaknya si ibu tadi membawa terlalu banyak belanjaan sehingga motornya tidak seimbang dan jatuh.
            Tapi tunggu dulu, aku sepertinya mengenali motor itu. Ah itu kan motorku dan ibu itu? Ya Allah, wanita yang baru saja jatuh dan sedang kerepotan itu ibuku. Secepat kilat aku turun dari angkot dan berlari ke arah ibuku.
            “Ibu, ibu gak papa?” tanyaku begitu sampai di dekatnya.
            Ibu menoleh, “Tyas? Kog kamu di sini? Bukannya tadi pergi?”
            “Iya aku uda pulang, Bu.” Jawabku sambil membantu ibu membereskan belanjaannya yang jatuh. “Ibu gak pa pa kan? Koq bisa jatuh sih?”
            “Iya Ibu tadi agak kagok pas mau belok soalnya ada belanjaaan ibu gantung di depan. Tapi ibu gak papa koq.” Kata Ibu sambil tersenyum. “Ini tadi ibu beliin kamu batagor, tapi malah tumpah deh gara – gara jatuh. Apa mau beli lagi?”
            Ah Ibu, masih sempat – sempatnya memikirkan batagor kesukaanku. Padahal beliau baru saja terkena musibah. Dan penyebabnya adalah aku. Coba tadi aku tidak menolak saat disuruh ibu untuk mengantarnya ke pasar. Ibu pasti gak akan kerepotan bawa motor sendiri dengan belanjaan sebanyak ini.  Aku malah lebih memilih cepat – cepat pergi begitu Donny meneleponku. Padahal di sana aku malah kecewa karena ternyata Donny sudah bersama pacarnya.
            Aku jadi merasa begitu bersalah pada Ibu. Kalau untuk orang lain saja aku selalu punya waktu, kenapa hanya untuk mengantar Ibuku sendiri ke pasar saja aku tak mau meluangkan waktuku. Padahal Ibu telah mengorbankan banyak waktunya untuk merawat dan membesarkanku sampai sekarang. Ah, aku benar – benar menyesal. Maafkan aku Ibu, mulai sekarang aku berjanji akan selalu ada waktu untukmu.
Untuk Ibuku Rita Erawati, Ibu terhebat di dunia J J

1 komentar:

Unknown mengatakan...

nyesss :(

Posting Komentar

 

di sini ada fortune Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea